Sudah saya ceritakan sebelumnya bahwa pasien kebidanan di Banjarnegara kebanyakan menikah usia muda. Bisa ditebak, pendidikannya tidak tinggi-tinggi sekali. Berhenti di SD atau SMP. Pada suatu saat kak Tika dan saya menangani pasien, seorang akhwat, yang melahirkan spontan dengan luka robekan di dasar panggul yang cukup lebar. Laserasi grade 3. Kasian banget mbaknya. Pastilahbkesakitan skarena jahitannya banyak.
Nah pas follow up di bangsal keesokan harinya, barulah kali berbincang cukup banyak. Teryata beliau adalah satu-satunya pasien asli banjarnegara yang paling teredukasi yang pernah saya temui. MaasyaAllah. Beliau sarjana mameen. Sarjana sastra arab, lulusan UGM pulaa.. dan beliau ternyata juga tinggal di Jogja karena bekerja sebagai pengajar di salah satu pesantren tahfidz di kota gudeg itu. Saya pun minta kontaknya, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan menyambubg tali silaturahim. Moga-moga setelah selesai ujian stase obsgyn bisa mampir ke rumah dinas mbaknya deh, sambil mainin bayinya juga pastinya hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar