Rabu, 22 Agustus 2018

Kehamilan Pertama

Berlanjut dari posting sebelumnya...

Bulan ini aku bisa sama suami di masa subur. Yang agak mengagetkan adalah, puncak-puncak hormon LH nya maju 2 hari. Means ovulasinya maju juga. Dan aku cukup yakin mengalami ovulasi di siklus hari ke-13. Ada nyeri ovulasi di perut kiri bawah kala itu. Sampai-sampai aku harus tiduran untuk merasa lebih nyaman.
Pasca hari ovulasi itu, aku perhatikaan betul betuul gejala di badanku. Mulai dari jerawat yang muncul di dahi (tidak biasa di dahi). Sejak hari ke-7 dpo (days post ovulation/hari pasca ovulasi), adanyeri dan kadang mulas perut bawah yang hilang timbul tapi singkat, mudah sekali lapar dan pusing kalau sebentar saja telat makan, serta mudah ngos-ngosan. Hari ke-13 dpo, kencing muluuu.
Curiga sih, apa hamil ya. Tapi mikir juga, apa iya ya. masak sih. Bisa aja kan diagnosis banding dari mudah lapar, dan mudah pipis itu diabetes (poliuria, polifagi) naudzubillah. aau malah hipertiroid (mudah lapar, mudah lelah).
Sudah izin mau cek gula darah ke suami. tapi.. tunggu deh beberapa hari lagi.
hari ke-14 dpo. was-was tiap ke kamar mandi, ada flek gak ya.. ternyata gak ada
sampai hari ke 15dpo juga tidak ada tanda-tanda flek.
Sebetulnya jika menstruasi itu teorinya jatuh 14 hari setelah ovulasi, maka hari ke-15-dpo itu aku sudah bisa cek kehamilan. Tapi ada yang bilang bisa sampai 16 hari, tergantung masa lutealmu berapa lama. so aku tunggu dulu.
Malam hari ke -16 dpo, izin ke suami buat testpack besok paginya. ACC.. Maka esok pagi-pagi aku nampung urin segar pertama bangun tidur. Aku biarin dulu, mau sholat dulu ceritanya. Setelah sholat baru aku celupkan strip testpack onemed selama 30 detik lalu aku taruh aja di alas datar. Ku biarin aja. oke. aku seraam mau liat hasilnya. deg-degan luar biasa. ga kuaat. E.. malah suamiku yang lihat. katanya gini , "ini apa ya, kok garusnya dua?".. haaah, masaak? langsung lah aku loncat ngelihat hasil testnya. Allahuakbar. bener2 dua garis jelas. Zona test sama warnanya dengan zona kontrol. Alhamdulillah aku bisa hamil :')
Jadi aku tahu hamil di siklus hari ke-28, setelah 2 hari telat mens (16 hari pasca ovulasi), degan dua garis tebal tegas.

Betapa bersyukur bisa merasakan kehamilan. Walau masih deg-degan dengan keadaan kehamilan ini karena sampai minggu ke-5 belum di USG. InsyaAllah besok. Semoga embrio ku sayang ini di intrauterin, normal, sehat, kuat, dan kelak jadi anak yang sholih. aamiin.

Trying to Conceive

Sudah sebelas bulan aku dan Aa Hilman menikah. Tepat di bulan kesebelas itu aku belum menunjukkan tanda kehamilan. Umm. baik, pasutri mana sih yang ngga ingin punya momongan sendiri. Sering terbersit dalam hati, kapan ya punya anaknya, kapan ya. Apalagi saat mendengar kabar teman yang nikah hampir barengan atau malah lebih akhir sudah hamil lebih dulu dari pada aku.
Khawatir? Oh tentu sering, apalagi sebagai seorang istri dan anak perempuan, tentu ingin sekali lah memberikan anak bagi suami dan cucu bagi orangtua tercinta. Apalagi dengan siklus haid yang suka tidak teratur. hm, ya gak parah banget sih, rata-rata siklusku 28 hari plus minus 1 atau 2 atau 3 hari. Sudah 11 bulan kok belum hamil juga ya. hmm.
Seorang pasutri dikatakan mengalami infertilitas primer jika belum ada kehamilan dalam setahun pernikahan tanpa kontrasepsi dan dengan hubungan yang teratur.Tapi tapi tapi, aku ingat ingat memang selama 11 bulan ini baru akan 2 kali bersama di masa subur. bulan ke-6 dan ke-11.
Oh iya, bulan ke-6 lalu siklusku panjang sekali sampai 34 hari. Sempat aku kira 'jadi'. Eh ternyata di hari ke-35 si haid datang deh, selain itu pernah iseng testpack /PP test/ home pregnancy test/beta HCG kualitatif, memang hasilnya negatif. So.. let it go.
Bulan ke-7 pernikahan aku pulang ke Jogja. Aa diklat di Jakarta 2 pekan. Nah mumpung di Jogja, aku coba periksa kondisi organ reproduksi ku ke dokter SpOG deh. Jalurnya pakai asuransi kesehatan perusahaan si Aa. Kok ditanggung? Soalnya, periksa untuk keluhan menstruasi yang panjang kemarin. Ngga langsung ke SpOG. Aku minta rujukan dulu ke dokter umum klinik perusahaan. Dari beliau dirujuk ke RS JIH.
(Eniwey, ane udah riset dulu ke ibu2 di forum kehamilan, katanya dokter SpOG yang direkomendasikan salah satunya ada di JIH itu, dr Eny Setyowati Pamuji)
Sewaktu mau periksa ke dr Eny Spog JIH, aku berangkat pagi pagi jam 6an. Secara, JIH jauuh di utara sementara saya di selatan. Padahal beliau ini antrinya.. beuuh. buanyakk.
Memang banyak ternyata pasiennya. Saya ambil antrean jam 7 saja dapat nomor 30 😅. Alhamdulillah masih dapat lah. Gapapa ditunggu sabar aja. But, ternyata beneran lama sekali antrinya, jam setengah 2 an baru masuk.
Hasil pemeriksaan USG adalah: NORMAL. Uterus (rahim), ovarium, semua tampakannya normal, ga ada kista, ukuran telurnya cukup katanya. (Oh iya, tips saat mau di USG: banyak minum dan tahan pipis, supaya pancaran gelombang suaranya jelas. )
Dokter Eny kasih dua lembar kertas tentang dos and donts untuk cepat hamil. Misal: rutin olah raga, minum asam folat 1x1, hubungan 2-3 hari sekali, hindari daging kambing dan sapi yang tidak masak. Mantap lah! nunggu 5jam lebih tapi worth it!
(total biaya periksa:550an ribu-tertanggung asuransi)

itu cerita 5 bulan lalu. Sejak itu, aku yang sebelumnya bolongbolong minum asam folat, jadi lebih rajin. Olahraga yang sering bolong, lebih rajin, walau cuma jalan cepat 10 menit. Mas Aa juga kuminta rajin olahraga.
Setelah di Manado aku juga usaha rajin olahraga, humm, dengan belanja!! hehe. Maksudnya, belanja nya jalan kaki agak cepat, ga naik kendaraan. Juga sering-sering belanja. Seminggu 2-3 kali, sedikit2 saja belanjanya.
Kenapa gak jogging? well krn 1. jogging di jalan kampung banyak anjing, 2. jogging di jalan raya rame dan banyak naikan turunan trotoar , 3. lapanagn yang proper untuk jogging jauuh, sementara pak suami sering pulang malam ga bisa nemani.
Olahraga segitu udah enak di badan. Badan terasa lebih segar dan mood lebih stabil happy nya. Alhamdulillah.
Aku juga say noo to yg namanua steak dan sate sapi kambing. Jaga banget lah.
Lalu apakah dengan oerubahan gaya hidup langsung hamil sodara? Ternyata aku selama 5 bulan berturut-turut sejak bulan ke -6 itu selalu LDR saat masa subur. Jadi aku ngga tahu apakah efeknya langsung atau agak lama.
 Oh iya, karena siklus sering maju mundur dikit cantik, aku juga pakai ovulation predictor kit (OPK) atau alat cek ovulasi yang aku beli di olshop seharga 3000an- 5000an rupiah saja. Pakainya seperti test pack kehamilan, tapi jangan urin bangun tidur. Strip dicelup urin 30 detik. Ditunggu 1 menit, jika 2 garis tebal atau 2 garis strip bawah lebih tebal, itu menunjukkan adanya pelonjakan hormon LH yang menandakan masa subur. Segera lakukan!!
Karena si ratu ovum dalam benerapa jam kemudian akan segera keluar dari sarangnya folikel de graaf di ovarium. Masa hidupnya pendek hanya 24 jam. Kalau ngga segera dibuahi oleh bapak sperma, maka, wassalam. Oia, teorinya, sperma bisa tahan hidup dalam rahim wanita dalam 3-5 hari. Jadi, kalau bisa sudah 'melakukannya' di rentang waktu tersebut.
TTC ku masih berlanjut di posting berikutnya.

Jumat, 02 Februari 2018

Suatu saat suami ada diklat dari kantor selama 3 hari di Jakarta. Iya, di Jakarta. Kantornya suami nun jauh di utara sono kota Manado eh tiba2 diklat di Jakarta, bisa dibilang deket itu sama Jogja (dibandingin sama Manado ya). Tapi sediih, karena suami ke Jakartanya diwaktu saya lagi intenaif persiapan UKMPPD. Masa bolos sih.. Di hari penutupan diklat suami di Jakarta, saya kontak beliau sore2.. Gak di jawab jawab. Saya kontak lagi maleman, baru di Jawab. Apa katamya? Katanya beliau habis dari keluar, bosen di hotel. Huwaaa, sedihlah banget membaca kata2 beliau. Tiba2 berandai-andai coba ada saya disana. Tapi gimana ya, susah juga sih mau kesana...

maaf belum selesai. hehehe