Kamis, 16 Desember 2010

Agenda Kamis, 16 Desember 2010 dan Time Quake

Kamis, 16 Desember 2010...... hei ini bukan hari biasa.

Dimulai dari bangun kesiangan-sekitar jam 6--gara2 mungkin aku yang kecapekan--kemaren habis pulang dari Wonogiri dan baru tidur malam setelah jemput Ibu, sama Bapak yg habis pulang dari Purwodadi acara kantor- aku keluar kamar buat minum air putih yang masih ada di dispenser. Setelah cukup menyadar-nyadarkan diri aku langsung nyalain keyboard,yaaa latian musik yang akhir2 ini kutekuni. Aku latian lagu the Cuckoo yg udah sejak semalam kupelajari. Kurang lebih jam setengah delapan, si aku malah ganti kegiatan dari latian keyboard jadi menerjemahkan not-not balok lagu Aloha Oe menjadi not angka lalu selanjutnya kusalin di buku note ku. Belum selesai nyalinnya, Ibu manggil aku makan, Ibuk bikin nasi goreeeng, ai, makan dulu ah, perutku lapaaaar, seperti singa mengaum-aum (haha apaan sih, itu gak penting banget). Setelah makan aku mandi, karena hari ini aku mau ke sekolah, ada pleno PSTW plus mau pinjem novel-novel tebal sebagai bekal liburan semesterku taun ini.

Akhirnya setelah selesai urusan persiapan berupa mandi dan lanjutanya, berpakaian, kemudian menyiapkan kertas catatan pengamatan ke Wonogiri kemarin, kemudian memasukkan buku-buku yang kupinjam dari Perpus sekolah: KCB1 & 7 Kinds of Smart. Aku sama ibuk tepatnya berangkat pukul sembilan hari itu. Di tanganku, sudah tersemat sebuah buku bersampul plastik, warna covernya biru dengan judul Seven Kinds of Smart, yang rencananya akan difotokopi bagian2 belakangnya yang memuat sumber-sumber buku untuk membantu pengembangan kecerdasan ganda.

Sampai di sekolah, yaa, kira-kira lima belas menit kemudian lah. bagitu masuk ke gerbang timur SMA 3 Yogya ini, aku langsung merogoh HP ku di saku trs ngirim SMS ke temenku yg namanya Retno: tanya pada dimana mereka di sekolah. Ternyata tanpa perlu kirim SMS aku udah menemukan mereka duduk-duduk ria di depan lab fisika. Aku yang baru dateng langsung memposisikan diri di deket Nia, Retno sama Laras,, duduk sila. Beberapa saat setelah itu, aku membuka ritsleting tasku, mengeluarkan makanan ringanku sisa bekal kemarin. Lalu tak buka bungkusnya, temen-temenku tak tawari atau mereka yang minta sendiri, baru tak makan sendiri.

Setelah bosen di sana, aku sama Retno ke Perpus buat baca, karena pleno PSTW masih jam sebelas, sementara waktu itu masih pukul sepuluh, yaudah daripada mbaca gak cetho mending ke perpus sekalian baca2 novel.

Akhirnya, setelah melampaui perjalanan panjang di Lapteng, dengan menemui 2 ekor labah2 besar dan bunga teratai yang secara tidak sengaja kami temukan lalu kami abadikan rupa nya dalam wujud foto 2D-kemudian bunga menawan itu kufoto memakai HPku- akhirnya kami sampai di Perpustakaan.Hahaa, rada ngalay ni.. santai aja kalii. Retno cuma butuh waktu bentar untuk muter-muter rak-rak perpus bagian novel tersimpan. Sementara aku, butuh waktu yang lebih lama untuk memilih buku mana yang harus ku pinjam untuk liburan. Ingat : untuk liburan. Jadi bukan bacaan main-main yang harus kubaca. Pastilah harus yang asik lagi bermutu. Oya, aku punya tips bagi kalian yang merasa bingung memilih buku bacaan. Caranya adalah dengan melihat cover depan ato belakang, apakah ada penghargaan-penghargaan yang didapatkan si buku atau pengarang, ataukan ada pujian pujian dari sastrawan, atau percetakan ternama, ataukah orang ternama, ataukah suatu acara televisi ternama, ataukah website buku ternama. Waduuh, panjang banget yaa? Gitu deh pokoknya, dan aku mempraktikkan cara ini untuk memilih buku bacaan liburanku. Yupz, setelah keliling-keliling rak berkali kali, akhirnya aku memilih dua buku :
1)My Name is Red (alias Benim Adim Kirmizi, alias, Namaku Merah Kirmizi) karya dari Orhan Pamuk asal Turki- yang buku-buku karyanya yang lainya juga terkenal dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. dan,
2)Matahari di Atas Gilli, karya dari Lintang Sugianto yang di cover belakangnya penuh dengan pujian dari berbagai manusia.

Kedua buku itu telah menang sebagai pilihan novel liburanku dengan kriteria yang ideal berupa syarat-syarat diatas, dan beberapa lainnya. Oya, sebenernya sebelum aku milih novel-novel itu aku sempet mau milih novel yang lain yang sebenernya juga memenuhi kriteria ku. Itu adalah The Mermaid Chair karangan Sue Monk Kidd, emang novel itu mendapatkan new york times bestseller, tapi aku agak kurang cocok sama ceritanya yang berhubungan dengan itu. Tapi mungkin lain kali aku baca.

Fine, aku pinjam. Jam sebelas, kami ke biologi 2 pleno evaluasi PSTW. Dan tahukah kamu, event PSTW-ku yang kalah besar jauh jika dibandingkan dengan FUNBIKE, profit 16 juta! hey! dan rencananya dana segitu banyak yang jelas bukan buat para panitia semua, tapi dialokasikan ke banyak arah kedepannya.

Setelah pleno aku mbathang bentar, terus sholat dzuhur. Setelah sholat dzuhur aku ke depan Lab Fisika lagi, ternyata temen-temenku masih ada di situ. Terus karena laper, aku makan roti bekal dari Bapak, eee temen-temenku pada minta. Alhasil aku cuma sempet makan satu potong roti basah ber-merk manna bakery itu.

Setelah itu aku memutuskan untuk berkunjung ke Perpustakaan Propinsi yang di Jalan Malioboro di depan shelter Trans Jogja(TJ) yang pertama, dan tentunya naik TJ karena aku nggak mobile. Ternyata oh ternyataaa, tau nggak kalo novel-novel populernya udah dipindahin ke cabang Perpustakaan Propinsi yang lainnya, dan di tempat yang aku kunjungi itu hanya ada bacaan tua yang sangat mengkhawatirkan untuk disentuh. Aku disuruh si librarian untuk berkunjung ke cabang Perpustakaan Propinsi lainnya yang di Jalan Tentara Pelajar alias Jalan Badran-lebih dikenalnya- agar aku bisa menikmati buku yang kumaksudkan itu.

Dengan sedikit kecewa, tapi itu kusembunyikan dari raut wajah ataupun badan ataupun gerak-gerikku, aku membuka pintu kaca lembaga itu dengan tenang. Bapak-bapak pedagang yang tepat di depan samping kiri dari pintu luar perpustakaan itu yang tadi kuhampiri dan kutanya tentang perpustakaan itu menyapa kembali, lalu aku bilang saja bahwa buku-bukunya udah dipindah ke Jalan Tentara Pelajar. Huuff, dia tanya apa aku naik kendaraan ato enggak. Jawabannya ya pak, enggaaaaaaaaaaaak!

Setelah itu dengan merasa agak sedikit percuma-walau dapat informasi mengenai keberadaan buku-buku keinginanku itu- aku melangkah keluar, dan menyeberang dari sisi Barat Jalan Malioboro ke sisi Timurnya. Iya siiih, aku maklum, memang Perpustakaan Propinsi punya lebih dari tiga cabang, dan aku sudah lihat di website resmi perpustakaan itu kalau di cabang yang Jalan Malioboro itu ada bacaan populernya.

Akhirnya setelah berhasil menyeberang jalan dengan selamat aku memutuskan untuk menelpon Bapak untuk menjemput aku kesana. Saat itu aku menyaksikan ada tiga bule berambut pirang, mbak-mbak petugas shelter TJ, kemudian ada juga bapak-bapak penjual kaki lima di pinggiran jalan, lalu kualihkan pikiran ku pada novel novel yang tadi kupinjam. Aku tunggu Bapak sambil membaca Matahari di Atas Gilli, dengan duduk pada bangku di trotoar yang berwarna hijau itu. Sesekali aku menengok ke arah depan serong kanan ku, mencari keberadaan moncong mobil biru Every Bapakku. Ternyata belum. Sekitar empat sampai lima halaman setelah aku mulai membaca, terdengan klakson khas yang tiap hari kudengar. Lagi-lagi aku menengok ke depan serong kananku. Yupz, emang itu Bapak.

Aku berjalan dengan cepat ke pinggir jalan sebelum shelter TJ, Bapak juga meminggirkan mobilnya dan aku pun masuk dengan cepat. Bapak nggak langsung pulang saat itu, tapi juga harus mengirim barang-barang pesanan dari kota entah di mana yang aku nggak tahu dan barang apa itu, saking banyaknya. Pertama Bapak mau ngirim lewat CitoXpress, langganannya, tapi setelah ternyata lembaga itu tidak berani menjamin barang yang mau Bapak kirimkan itu aman aman saja tidak sampai retak-karena katanya Bapak barang itu mudah pecah- maka kami beralih ke Kantor Pos utama- yang bangunannya kuno jaman belanda itu- aku nunggu sebentar. Sambil membaca lanjutan novel yang tadi. Eh, sampai mana bacanya, oya, sampai deskripsi Pulau Gilli. Kemudian Bapak masuk, lalu kami ke tujuan berikutnya : ATM Bank Mandiri.

Kami sampai di rumah pukul dua. Aku bukain pager, lalu Bapak masukin mobil. Buka kunci pintu rumah, masuk rumah, naruh tas, ngeluarin novel yang tadi ku pinjam dan kutumpuk bersama-sama novel baruku, Time Quake, lalu kemudian aku mengambil handuk, kemudian mengambil pakaian rumah, kemudian ke kamar mandi beserta sabun baru berwarnya ungu lembut.

Setelah selesai mandi, aku minum air putih, kemudian aku ngelanjutin baca TIME QUAKE, mungkin ini part terakhir dalam sesi membaca Time Quake-ku, karena sepertinya hari ini akan habis.

hmm, sampai mana yaa? oh , ini dia halamannya ketemu !
ternyata Kate yang langsung mencepat begitu terlepas dari persentuhan dengan Peter tidak bisa menutupi rahasianya bahwa dia langsung mencepat ketika terlepas dari Peter, bahwa dia bisa melihat masa depan semudah masa lalu, dan tubuhnya semakin terurai semakin tidak padat dan semakin transparan. Hal yang ketiga itu telah diketahui pasti oleh sahabatnya. Kebetulan hari itu si- Tar Man sedang berkunjung ke tempat mereka menginap di Lincoln's Inn Fields untuk bertemu Kate, Peter dan Gideon. Ternyata Tar Man tidak sabaran dan ia bersama Gideon segera melakukan perjalanan ke Tempest House, rumah Lord Luxon, untuk mengambil kunci makam bawah tanan keluarga Luxon tempat mesin anti-gravitasi duplikat buatan Dr. Dyer dan Dr. Piretti disimpan. Dalam perjalanan itu Tar Man memberitahu adiknya bahwa dahulu ketika ia masih kecil Gideon lah yang memberi luka panjang bekas sabit di wajah Tar Man. Tar Man juga mengajak Gideon ke zaman romawi dengan kekuatan memudarnya ke waktu manapun yang sesuai dengan benda yang Tar Man bawa. Saat itu Tar Man membawa koin dari zaman Romawi.
Sesampainya mereka di kediaman Lord Luxon, Gideon pun mengendap-endap ke rumah Lord Luxon- yang sedang ditinggal pemiliknya ke abad 21- dengan mencongkel jendela kamarnya, ternyata ia berhasil mengambil kunci itu dengan benar. ____
Pada bagian lain lagi diceritakan bahwa Kate dan Peter bersama Parson menyusul mereka ke Tempest House.
Dilain cerita lagi diceritakan bahwa Lord Luxon yang telah berhasil menembak mati George Washingtong yang tengan 1/3 menyeberangi Sungai Delaware pada malam natal tahun 1776, hal itu mengubah dunia untuk selamanya, ternyata New York yang digemarinya beserta Manhattan yang sangat suka dilihatnya jika dilihat dari laut menjadi berubah total, tidak ada SoHo, Museum-museum, Galeri, taman-taman, maupun gedung pencakar langit yang sangat disukai Lord Luxon. Dan ia telah tahu bahwa nama dinasti Luxon sangan terkenal di saat itu, bahkan nama tempatnya singgah di New York yang baru abad ke-21 itu adalah The Luxon Square.
kembali lagi ke cerita kate, peter, gideon dan tar man :
Mereka berhasil menutup dan mengunci kuburan bawah tanan luxon tepat ketika para pasukan berjaket merah hendak mendobraknya. Kate telah mencoba menekan tombol untuk memasukkan kata kunci mesin itu. Tapi tidak berhasil, yang penyebabnya yang telah diketahui oleh Peter bahwa jari jemari Kate yang halus itu semakin terurai dan akhirnya Peter lah yang menekankan kata kunci mesin itu. Mereka berempat-gideon secara sengaja diseret oleh tarman- berhasil pergi ke abad 21 tepat saat sebatang pohon menubruk mesin itu, kemudian setelah sampai di abad 21 mesin itu rusak.
mereka tercengang karena rumah luxon itu sangat memesona di abad 21, terlepas dari banyak bangunannya yang berubah dari aslinya. Di ceritakan bahwa saat itu Kate, Peter, dan Gideon bertemu dengan Lord Luxon. Gideon hendak menghantam Luxon tapi terhalang oleh bunyi jam di ruang jam Luxon yang sangat memekakkan telinga, dan jemari Peter terlepas dari Kate untuk menutupi telinga. Disaat itu Kate mencepat, saat dia menyentuh Luxon, Luxon ikut mencepat juga tapi sayangnya mereka sangat sulit terlepas, seperti magnet, Lord Luxon pun ketakutan dan berlari tunggang langgang, tetapi Kate yang sangat lemah tetap tidak bisa melepaskan diri sejak memegang kulit Lord Luxon. Dan akhirnya pun ia pasrah, ia terurai sepenuhnya. gelap.
Setelah Kate itu benar benar terurai, waktu Peter berjalan lagi, ia melihat Kate tidak ada dimana-mana. Ia sangat sedih, dan marah pada dirinya sendiri. Kini satu-satunya jalan untuk mengembalikan Kate dengan utuh adalah dengan mencegah kejadian waktu pertama, yaitu dengan mencegah Kate dan Peter dengan tidak sengaja terpindahkan ke 1763 oleh mesin anti-gravitasi Tim Williamson dengan mengandalkan memudar Tar Man dengan perantara PR liburan Peter dari Mr.Carmichael. Setelah mereka berhasil mencegah kejadian itu terjadi, peter yang sekarang langsung menghilang, kemudian diikuti oleh Tar Man dan Gideon yang memudar kembali ke abad 21 sekarang setelah Gideon mengucapkan salam perpisahan dengan Kate untuk terakhir kalinya, walaupun Kate sama sekali tidak mengenal pria itu...

Sebenernya aku lebih suka kalau akhir ceritanya Kate dan Peter tetap dapat mengingat keberadaan mereka di 1763 dan persahabatan mereka juga dengan Gideon, Hannah, Parson Ledburry, Sir Richard Pichard, keluarga Byng, Ratu Charlotte, dan tentunya Tar Man si saudara kandung Gideon. huff, gak apa deh, mudah-mudahan aku masih bisa memimpimimpikannya dan mengimajinasikan jalan ceritanya sesuai dengan keinginanku.

Tapi saat ini sudah ada dua buku tebal dengan cover yang dua-duanya juga berwarna hampir mirip, yaitu dengan unsur kuning yang mendominasi. Hhaaaah, sudah... ayo nonton Bola, haha atau tidur, eeeeh Sholat dulu im!

Selasa, 10 Agustus 2010

kemarin 09Agustus 2010, hari terakhir masuk sekolah sebelum buan puasa, malam harinya, aku udah rencanain untuk nyaur puasa yang terakhir, tapi ternyata gak bisa. Karena ini terakhir masuk sekolah. Aku males banget rasanya mandi terus makan. tapi akhirnya atas dukungan ibu, aku berhasil mandi. Rupanya saat itu udah siang juga , jadinya makan pagi ku dibawa de sekolah.
Aku berangkat sekolah jam 7.35, pada jam di atas TV, (tapi jam itu kecepeten hampir setengah jam).Jam pertama itu pembinaan wali kelas, wali kelas ku pak Wahid namanya. Jam kedua dan ketiga olahraga, enak olahraganya. Olahraganya latian men-dribble bola basket, tes kesehatan, baru maen basket. Ada satu hal baru yang aku temukan kemarin. Ternyata aku bukan gak bisa mendribble bola basket, tapi aku lumayan bisa. Aku juga berhasil membawa bola basket ke lapangan sebelah utara, walu akhirnya direbut oleh Puput. Yah, setidaknya nggak mbathang kayak dulu, dan tiba tiba aku merasa lumayan menyukainya(selain skipping).
Jam ke 4 ada biologi di ruang Biologi satu yang deket kamar mandi. Rasa cintaku sama pelajaran bioogi emang berkurang, tapi bukan berarti segalanya berkurang. Aku justru malah makin suka sama pelajaran lain(bahkan olahraga, hihihi). Jam pelajaran ke 5 ada Bahasa Indonesia berasama bu mamik. Oya tak bilangin tho, bu mamik itu kalo nulis di papan tulis tulisannya kecil kecil, dari baris ketiga aja bak keliatan aku. Jam pelajaran ke 6 adalah EC, yang gurunya adalah miss Cherry, tapi kog hari ini gurunya bukan miss Cherry ya? malah seorang laki laki berusia kira2 30-an. Gak enak ngomongnya, bahasa inggrisnya aneh. Tapi kita hari ini malah nontoh film Princess Diaries. Jam pelajaran ke7-8 itu agama. Bu endang baru masuk setelah jam ke 2(halahh, mbok sekalian gak masuk yaa??).
Tepat jam 2 siang, bel sekolah bunyi, itu tandanyaaa, pelajaran hari ini telah usai. Tapi bukan berarti aku puolang sekolah lhoo, habis pulang sekolah masih ada forum angkatan 67 untuk membahas para calon ketua OSIS dari angkatan 67 yang belum mendaftar sama sekali. Dari sekian ratus angkatan 67, berikut ini kandidat2 kami yang telah maju dalam banyak medan tempur (baca:organisasi): ada Galih, Ferro, Ika, Ben-ben, Ringga, Bagas, Mappa, Santi, dan tentu umi Azka. Dan dari semua itu, yang setuju jadi kandidat CKO hanya Ferro dan Mappa. Sebenernya kami sangat mengharap Azka, umi Azka, kebanggaan kami, tapi dia lebih memilih bertanggung jawab di FKPO. Ya sudah tak apa, kami mengerti, kamu selalu berjuang untuk kami.
Jam 3.40 aku pulang kerumah dijemput bapak.
Jam 9.30, aku udah siap siap tidur, tapi rupanya aku tetep baru tidur jam 10 an. Supaya aku bisa bangun gampang, aku minum air putih dulu segelas. Lalu aku pergi tidur dan berdoa pada ALLAH.'Bismika Allaahumma ahyaa, wa bismika amuut'. Lalu aku memejamkan mata dan mengharap hari esok.

Sabtu, 24 Juli 2010

ajaran baru

Tahun ajaran baru selalu ada hal hal baru, ada kelas baru dan juga adik kelas baru. Melihat wajah-wajah baru yang belum pernah kulihat selama setahun ini di SMA , meskipun ada beberapa yang pernah kulihat di SMP dulu.
Biasanya, di awal tahun ajaran baru ada banyak yang menghalangi lancarnya pelajaran kami. Tapi kami malah justru sangat senang karena mendapat jam kosong yang bisa dipakai sesuka hati . Eits, tapi terbatas kalau tidak ada tugas dari guru. Kebebasan itu juga akan menjadi sangat menyenangkan jika ada di jam pelajaran terakhir yang berarti kami bisa pulang cepat. kami suka menyebut pulang cepat dengan singkatan BBB, alias bali bar bel yang bahasa Indonesianya adalah setelah bel pulang .
Bagiku pribadi BBB sangat menyenangkan. karena aku bisa melakukan banyak hal . Seperti internetan lebih lama dan main country story game di facebook.
main country story game dimulai dengan membuka beranda facebook, lalu diikuti dengan membuka halaman permintaan di facebook, ini dilakukan untuk mengecek apakah ada gift dari teman kita yang lain. dan saya sedang mengecek apakah ada yang mengirimi saya Token untuk mendapatkan Free Spotted Pig. setelah meng-accept semua gift yang ada, saya segera bermain country story. awalnya memanen ಬುಃ-buahan di pohon saya, lalu memanen hasil crops saya. Tapi pada akhirnya saya mulai bosan dan mengganತಿ topik lain.

Kamis, 13 Mei 2010