Alhamduliĺah. Hanya atas kuasa-Nya semata saya masih diberi kesempatan melihat dunia di malam ke sembilan Romadhon ini. Alhamdulillah, Allah masih mempercayakan ksrunia nikmat sehat kepada jasad saya agar dapat digunakan sebaik-baiknya dalam usaha meraih ridho-Nya. Bukankah banyak orang di gedung seberang (rumah sakit) yang berharap dalam keadaan sehat? Hmm, semakin jauh jalannya koas, ssemakin Alhamdulillah, di kota sepelemparan batu dari Yogyakarta ini saya dapat mengakses internet, dengan paket murah, hehe, sebut saja T*ree.
Dan hei!! Disinilah saya sekarang berada. Muntilaaan. Moon-Tea-Land. Tanah Rembulan dan Secangkir Teh. Disinilah, tepatnya di RSU Muntilan, tempat saya 'bekerja' dengan cara berlatih dan belajar ilmu obstetri dan ginekologi selama dua pekan kedepan, eh kebalik ding, yang betul adalah berlatih dan belajar dengan cara bekerja.
Pindah-pindah rumah sakit. Inilah ciri khas sistem rotasi klinis UGM. Setiap stase selalu diawali dengar rotasi di markas besar (Sardjito) dan diikuti markas pembantu (RS jejaring), kecuali radiologi, ilmu kesehatan masyarakat, dan KKN. Nah untuk stase obsgyn, rotasi di jejaring bisa dimulai di minggu ke tiga atau minggu ke empat. Ke empat untuk kelompok saya, itu karena staf obsgyn kewalahan mengatur jadwal koas obsgyn yang kebetulan sedang banyak-banyaknya).
RS jejaring sardjito untuk stase obsgyn ada buanyak. RSU muntilan, RSU Wates, RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Banyumas, RSUD Cilacap, RSUD Pati, RSUD Banjarnegara, RSUD Wonosobo, RSUD Purworejo, serta Jetis, dan puskesmas Tegalrejo. Penentuan lokasi rotasi di RS jejaring sepenuhnya ditentukan oleh administrator. Nah, kebetulan mbak Admin koas tercinta, mbak Rini, memilihkan saya untuk rotasi di Muntilan selama 2 minggu, dan Banjarnegara selama 4 minggu. Wah, alhamdulillah dapet 2 kota ini yang konon katanya punya keunggulan masing-masing. Hehe
Moon-Tea Land
Ini pertama kalinya saya rotasi di Muntilan. Muntilan itu bukanlah kota. Muntilan adalah kecamatan yang masih bagian dari Kabupaten Magelang. Ini pertama kalinya saya koas sekaligus tinggal hntuk sementara waktu di Muntilan. Kalau cuma lewat muntilan sih udah sering, hehe, waktu ke temanggung buat nyekar, ato layat, atau sowan ke famili yang masih tinggal disana.
Disini saya bersama dua teman saya, namanya Tika dan Stefi. Kami kos barengan di rumah bu Sri Didik. Alhamdulillah kos disini enak, bangunan kosnya berupa rumah keluarga: ada tiga kamar, ruang tamu, ruang tengah, ruang makan, dua kamar mandi, dapur, ruang cuci baju, dan tempat menjemur pakaian. Fasilitas di kamar ada kasur 2x2 meter plus seprai, bantal, dan guling untuk tiga orang, lemari kecil untuk menyimpan pakaian, cermin, meja kecil, dan kursi. Di luar kamar ada kursi di ruang tengah, meja makan, kulkas, dan perkakas dapur (sayang ndak ada kompornya). Saya pilih kos disini karena hsrganya murah, hehe. Bertiga sekamar selama dua minggu dikenai harga 450 ribu all include, tidak perlu bayar tambahan untuk listrik. Tempat bersih, nyaman, tidak ada anjingnya, lokasi dekaat sekali dengan RS, tinggal jakan kaki 1 menit, dan mudah akses ke warung makan serta laundry.
Ini beberapa foto kosan kami :
Kamar tidur
Kamar mandi dengan toilet duduk, dan shower. Kalau saya sih lebih suka pakai ember dan gayung, hehe. Oh ya, airnya sejuuk..
Ruang tengah: TV punya mbak kos.. keliatan nyaman kan tempatnyaa :D
Hari pertama: orientasi dan poliklinik obsgin
Hal pertama yang dilakukan koas di hari pertamanya di RS jejaring adalah laopran ke bagian Diklat. Diklat di sini beda ya dengan diklat di Sardjito. Kalau di sardjito, diklatnya bahkan punya gedung sendiri, dan banyak ruangannya. Kalau di jejaring, diklat itu ya sebuah ruang ukuran sedang dan stafnya juga hanya beberapa. Sebelum berangkat ke luar kota, bagian diklat sardjito sudah memberi sangu berupa sebendel surat tugas ke RS jejaring masing-masing. Nah, surat itulah yang kami serahkan ke diklat jejaring. Setelah dari diklat, koas akan diantar atau diminta pergi sendiri ke bagian yang dituju.
Kalau di Muntilan sini diklatnya baik bangeet. Cewek-cewek bertiga ini (ima, kak tik, stefi) diantar untuk pengenalan lingkungan RS, lebih tepatnya ke tempat-tempat yang akan kami gandrungi selama dua pekan kedepan :poli, VK(kamar bersalin), OK (ruang operasi), dan bangsal. Kami juga dijelaskan mengenai aturan pembagian jadwal rotasi, nah, jadwalnya, kami sendiri yang buat. Agak bingung sih, koas yang tugas hanya tiga, sementara ruang ada empat. Yah, akhirnya pas pasan lah. Koas bertiga ini tiap 12 jam gantian jaga VK,, ada jaga siang, dan jaga malam. Akibat shift jaga ini, kamar kos yang disiapkan untuk tiga orang, jadi hanya terpakai untuk dua orang, Lha yang satunya jaga. Oh ya, koas tidak perlu khawatir mengenai buka puasa dan sahur. Disediakan kok bagi yang terjadwal jaga :) alhamdulillah ya..
Lapor diklat sudah. Orientasi RS dan peraturan sudah. Nah berikutnya, kami langsung diminta untuk ke ruangan masing-masing sesuai giliran. Saya dan kak tik ke poli, stefi jaga VK. Jam kerja poli dari jam 7.30 hingga jam 13.30, dan waktu saya jaga kemarin, entah mengapa sangat sepiii. Hanya lima pasien. Itupun tinggal empat setelah yang satu malah hilang entah kemana. Tugas koas di poli disini adalah mengasisteni dokter residen. Ya, agak lebih berbobot daripada di sardjito sih, tidak sekedar jadi spesialis tanda-tanda vital. Hehe. Bahkan, di poli kami juga bisa diizinkan untuk melakukan USG, pasang alat kontrasepsi, dan papsmear, jika ada pasiennya tentunya. Oh ya, RS ini punya dua dokter SpOG, dr Hari dan dr Heriyono. Biasanya, kalau dr Hari jaga poli, beliau minta ada 2 koas yang ikut, sementara kalau dr Heriyono, cukup satu koas saja.
Itu tadi tentang poli ya. Nah kalau VK, jni sih termasuk jadwal yang paling membuat koas obsgyn sibuk. Kepala bagian obsgyn disini, dr Hari, sebetulnya meminta agar 1 shift jaga VK selama 24 jam. Lah, yang bener aja, jelas bakal pada tepar lah koasnya. Untunglah bu Marni (staf diklat) bilang kalau kakak-kakak minggu biasanya buat 1 shift = 12 jam. Okedeh, kami ikut mahzab 12 jam saja. Koas juga bisa tikung menikung jadwal dong. Hehe.
Kebetulan saya tidak ada jadwal jaga hari pertama. Alhasil, setelah poli tutup, kurang lebih jam 13, yeaah, saya dapat jam tambahan buat istirahat dan beberes barang-barang bawaan yang belum tertata rapi di kamar kosan. Kak tik juga ikut saya pulang ke kosan, nah tapi tapi, kak tik mau balik ke jogja (dijemput adeknya naik mobil) buat ambil laundry dan beli handschoen steril, dan masker. Eh, tapi saya ikutan kak tik ke jogja dengs, hehe. Sekalian ikut beli alkes dan buka.
Awalnya kami mau beli alkes di dekat UPN veteran. Jauh ya. Ya gimana, di Munti ndak ada toko alkes ik. Toko Barokah namanya. Kakak kelas merekomendasikan toko itu karena murah. Kami sengaja cari yang murah karena kami mau beli dus-dusan masker dan gloves. Perlu banyak. Hmm, inilah resiko koas di Indonesia, APD habis pakai tidak disediakan RS dan universitas karena dana terbatas. Huhu.. kasihan sekali, padahal prosesi belajar ini kan sebetulnya sekalian pelayanan ke pasien.
Oh ya, balik soal alkes lagi.. untunglah tiba-tiba saya ingat ada toko alkes kafa medika di dekat RSUD Sleman, RS jejaring saya waktu stase anestesi dulu. Harga barang-barang yang kami cari, kebetulan lebih murah disini. Capcus lah beli, daripada jauh-jauh ke barokah. Gloves steril maxter ukuran 7 satu box isi 50 harga 175 ribu, masker tali satu box isi 50 seharga 20ribu. Kebetulan bisa sekalian beli sandal untuk VK di toko sebelahmya. Hmm.. Alhamdulillah. Pulangnya, baru deh sekalian beli makanan but ifthor di Olive.
Hoaahmm, inilah hari pertama saya di Negeri Bulan dan Teh. Masih ada dua belas hari tersisa disini. Masih perlu mempersiapkan materi dan mental dengan segala kasus dan staf yang ada disini. Semoga Allah ridho menjadikan tempat ini sebagai lahan belajar dan beramal bagi saya, kalau perlu partusnya yang banyak, biar saya bisa banyak belajar sebelum ke Banjarnegara nanti. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar