When you miss someone so deeply and heavy.. till you cant measure how many miles and tons it is..
Kamis, 19 Oktober 2017
Minggu, 08 Oktober 2017
Prolog: Saat Pertama Kutahu Namanya
Dulu sekali, sama sekali tidak menyangka bahwa pria ini yang akhirnya mengambil alihku dari kedua orangtuaku.
Kalau tidak salah, kami pertama bertemu pada trimester akhir tahun 2012. Di sebuah rapat internal perdana pengurus harian Silat Perisai Diri di kampus UGM tercinta kami. Aku ingat dulu aku pernah menulis pada diaryku tentang rapat itu. Aku merinci siapa saja pengurus yang baru saja dibentuk kala itu. Herannya, aku betul-betul tidak ingat siapa yang menjadi Kadiv Inventaris.
Februari 2013
Saat liburan semester pertama, aku merutinkan diri ikut latihan malam, ya jam 19.30an lah mulainya. Pada suatu malam, aku bertemu dengan seseorang yang kukira adalah anggota baru, pelatih kami Mas Bari memanggilnya dengan nama 'Hilman'.. Batinku:ooh, anggota baru ini namanya hilman tho. Nyatanya aku salah. Ternyata laki-laki yang dipanggil Hilman itu bukan anggota baru saja masuk. At least dia juga sudah beberapa bulan jadi anggota PD, dan ternyata dia adalah Kadiv Inventaris yang aku lupakan itu. hehehe. Info ini aku tahu tidak sengaja dari papan daftar pengurus di ruang sekretariat PD UGM. Laki-laki itu bernama Hilman Fitriansyah, berkuliah di Prodi Teknik Industri UGM angkatan 2011. Karena dia angkatan atas, aku bubuhi panggilan 'mas' sebelum namanya. Jadilah dia kupanggil:Mas Hilman.
Senin, 26 Juni 2017
Ada yang Berubah di Idul Fitri
21 dari 39 Anggota Pohon Keluarga Eyang Soeali Dwidjo Suharto |
Idul Fitri. Siapa sih muslim yang mau ketinggalan soal satu ini?
Ramadhan pergi meninggalkan kesedihan di hati. Namun setelah Ramadhan datanglah pelipur lara, hari kemenangan itu. Idul Fitri. Satu diantara dua hari raya yang telah dijadikan pengganti dari hari raya sebelum datangnya Islam.
Dirasa-rasa, Idul fitri tahun ini rasanya berbeda sekali. Ada nuansa kebahagiaan dan juga kehilangan yang bersamaan.
Bahagia, jelass. Setelah dua kali idul fitri dan nyaris seluruh ramadhan dua tahun kebelakang dihabiskan di luar Jogja, akhirnya tahun ini kembali dapat bersuka cita dalam Ramadhan dan Idul Fitri full di Jogja. Di rumah. Walaupun ya, di rumah cuma bertiga, makanannya makanan rumah, tetap saja sangatlah. Ah, nikmat yang tak terkira ya ternyata :')
Kehilangan, karena minus banyak orang. Mas Niko cs aja sedang giliran mudik ke kampung Mbak Izah. Dan pihak keluarga Bapak yang di luar jogja tidak mudik ke Jogja. Giliran si ima pulang, merekanya ngga pulang. Tapi syukurlah dari pihak Ibu hadir 21 dari 39. Alhamdulillah ;) Kapan lagi bisa sebanyak itu ya?
Tapi perubahan adalah keniscayaan bukan? Memang toh akhirnya kita semua pasti mengalaminya. Dan semoga ada barakah dalam setiap perubahan itu. Sehingga tetap ada nilai-nilai kebaikan surgawi sekalipun perubahan itu tidak kita sukai dan dianggap 'buruk'. Dan semoga tetap ada syukur dalam perubahan yang kita sukai.
Ah ini hanya pengingat kepada diri sendiri saja. Terutama untuk Ima di masa depan, siapa tau lagi futur trus iseng buka blog pribadi, semoga bisa mengembalikan semangatnya lagi.
Selamat Ber-Idul Fitri 1438 Hijriyah
Semoga masih Allah izinkan bertemu kembali di Idul Fitri dan Ramadhan mendatang :)
Jumat, 23 Juni 2017
Jaga THT dan Terkabulnya Doa
Suatu saat di hari Sabtu pekan pertama stase THT, saya jaga bangsal bersama teman saya yang namanya Helena, gadis 1996 asal Bogor keturunan Klaten. Jaga bangsal di hari libur normalnya dibagi 2 shift, 07.00-19.00 dan 19.00-07.00 keesokannya. Namun jaga hari itu spesial. Kenapa? Karena cuma 1 shift. Bersyukur satu shiftnya bukan 24 jam, tapi 14 jam, jam 07.00-19.00. Ya Alhamdulillaah ga pakai sahur di RS segala. (Karena saya pengen banget sahur di rumah terus. hehe)
Apa sih yang dijaga selama jaga bangsal. Biasa... TTV alias tanda-tanda vital. Bahasa inggrisnya vital signs. Meliputi tensi, frekuensi nadi, respirasi, dan suhu badan. Selain itu, sebenarnya kasusnya bukan untuk dokter umum banget. Kalau mau periksa pasien cuma bisa seadanya saja, alat periksa untuk koas ga disediakan. Tapi tentu tetep bisa anamnesis. Lumayan kan. Dari anamnesis, 70% diagnosis telah tegak.
Waktu kami jaga, pasien bangsalnya ada 8. Dua diantaranya pemantauan khusus yang perlu di balans cairan tiap 4 jam. Selain itu... tensi jam 5 sore. Pasien2 pemantauan khusus itu sama sama terkena deep neck infection yang bermanifestasi menjadi abses leher. Penyebabnya, kemungkinan besar akibat infeksi dari gigi setelah cabut gigi di 'tukang' gigi. Makanya kalau mau perawatan gigi sama dokter gigi ya, jangan sama 'tukang' gigi.
Selain TTV kami juga ikut residen kalau ada tindakan atau panggilan dari IGD. Pas jaga kemarin ada dua pasien bangsal yang tindakan lepas tampon hidung. Saya sama Helena mengasisteni.
Cuma satu yang bikin Helena gelisah sejak pagi, ngga ada panggilan dari IGD. Memang kurang gimana gitu kalau jaga tapi ngga ada kasus IGDnya. Padahal teman-teman yang kemarin-kemarin jaga mesti dapet kasus IGD, bahkan ada yang sampai 6 kali.
Hingga akhirnya sebelum sholat maghrib, Helena bilang "Ma, jangan lupa berdoa supaya ada kasus IGD ya.. satuu aja."
Eh beneran, satu jam kemudian beneran ada kasus IGD. Hohoo, doa pun terkabulkan. Literally terkabulkan. Alhamdulillah.
Kami ke IGD bersama residen bangsal jaga kala itu, dr. Ratna dan dr.Bontang. E ternyata kasusnya adalah, suspek corpus alienum duri ikan. Pasien wanita usia 50an datang dengan keluhan tenggorokan sakit dan perih sekali, yang dirasakan setelah pasien tidak sengaja menelan bagian ekor dari ikan lele yang disantapnya untuk berbuka. (sampai disini, pelajaran ya.. kalau makan ikan hati-hati, kayak saya, hati-hati banget kalau makan ikan. Akibatnya makan ikannya jadi lama 😂). Nyeri dirasakan memberat jika pasien menelan. Rasa mengganjal (+), sulit bernapas (-).
Setelah diperiksa dengan sebelumnya dibius lokal xylocain semprot, ternyata faring sebelah kanannya hiperemis sekali (hiperemis:kemerahan). Tanda bahwa disana baru terjadi peradangan/perlukaan. Namun sayang, si ekor ikan yang diduga jadi penyebabnya pun tak jua ditemukan. Bye. Residen pun memulangkan si pasien dengan obat pulang antinyeri dan antiradang. Jika dalam 5 hari keluhan tidak membaik, pasien diminta kontrol ke poli THT. Udah, gitu aja. Cuma ga sampai 10 menit balik lagi ke bangsal. Tapi alhamdulillah, doa koas jaga terkabulkan bukan ?
Puas? Kalau kata hele sih dia sebenernya pengen kasus yang lebih advanced lagi. Entah yang kaya bagaimana maksud advanced itu. Mungkin yang duri ikannya kelihatan dan perlu tindakan laringoskopi direk untuk pengambilannya.. maybe.
Hikmahnya.. ada konsekuensi dari doa dan terkabulnya doa. Selain mohon agar doa terkabulkan, baiknya juga memohon pada Allah agar memberi yang terbaik karena kita tak tahu apa yang akan terjadi sementara Dia mengetahuinya, dan mohon juga agar kita dimampukan untuk menghadapinya. Karena siapa tahu, ternyata doa betul-betul terkabulkan secara harfiah, tapi ternyata kita justru menemui kesulitan saat menghadapinya. Well, apapun itu, kalau Allah telah memberi karunianya, itu berarti Allah telah percaya pada kita dan telah memberikan kemampuan pada kita untuk menghadapi tantangan-tantangannya juga. والله اعلم بالصوب
Minggu, 18 Juni 2017
Welcome Back
Welcome back to Indonesia mbak Ditha :)
Terimakasih untuk kisah-kisah hikmah selama disana :)
Juga oleh-oleh yang katamu "sedikit, karena harus berbagi ke banyak orang", tapi kan itu tanda "perhatian", kataku. Sesedikit apapun, itu tanda bahwa kau peduli :) Bahkan sekalipun hanya selembar daun yang gugur di kota safar mu. Itu juga tanda perhatian :)
Teh celup, halal, uenakk banget |
Teh celup, packaging nya bagus yak |
Mini Brownies contain Belgian chocolate, hmmm, coklatnya |
Ini teh yang aku bilang tadi, nikmat sekali rasanya, beneran |
*Ayo kapan-kapan berpetualang lagi ;)
**masih ada gantungan kunci, coklat lain, dan wafel yg tak sempat terfoto
***itu banyak btw, ungkapan sedikit hanya makna litotes semata
Selasa, 06 Juni 2017
Feeling guilty.....
Tapi tentu tiada pernah sedikitpun terlintas maksud untuk mempersulit. Bahkan, satu kali pun, tidak pernah.
Sabtu, 27 Mei 2017
16112
Tak terasa sudah satu tahun dua bulan bersama mereka. Teman-teman yang kuat yang membersamaiku selama koas dua tahun ini. Dari lebih dua ratus dokter muda, entah mengapa aku ditakdirkan bersama mereka :) Kalau emang jodoh gak kemana ya. Hehe. Maka kita bertigabelas ini berjodoh. Iya kan 16112 ?
Disinilah berbagai karakter manusia bertemu, saling bersinergi. Meski kadang jalannya tak mulus. Tapi kuakui, bersama merekalah aku banyak bertumbuh, berproses dari seorang koas yang kosong, menjadi koas yang lebih berisi. Selamat menjalani sisa-sisa masa koas, semoga kita bersama menjadi pribadi yang lebih baik, dan saling menguatkan :)
Jumat, 26 Mei 2017
Manisnya Iman
Melalui Anas RA, Rasulullah SAW pernah bersabda
"Ada tiga perkara, barangsiapa dirinya dapat menyandang ketiganya, niscaya akan merasakan manisnya iman, yaitu bila Allah dan Rasul-Nya lebih disukai daripada selain keduanya; bila ia menyukai seseorang, tidaklah ia menyukainya, melainkan karena Allah; dan ia tidak suka kepada kekafiran sebagaimana ia tidak suka bila dicampakkan ke dalam neraka"
[Bukhari no 16, 21, 6790 dan Muslim no. 129]
Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami meminta tolong, dan memohon ampunan kepada Allah. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan hawa nafsu kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi oetunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya. dan barang siapa yang disesatkan Nya, maka tiada yang dapat memberinya petunjuk.
Kamis, 25 Mei 2017
Random Sore Ini
Makin aneh-aneh saja yang terjadi di dunia ini, apalagi akhir-akhir ini. Fitnah merebak dimana-mana. Bahaya mengintai di setiap tempat, baik dari perbuatan manusia secara disengaja, maupun yang tidak disengaja. Belum lagi faktor alam dan lingkungan yang tak bisa tertebak.
.
.
Lantas, sepertinya tak ada cara lagi dalam menenangkan diriku sendiri yang mengkhawatirkan keamananmu dan keselamatanmu kecuali dengan Allah.
.
.
Bukankah Allah adalah sebaik-baik penjaga dan pelindung?
Langganan:
Postingan (Atom)